PARLEMENTARIA KALTIM – KEBERADAAN Hotel Atlet Sempaja di Komplek Gelanggang Olah Raga (GOR) Kadrie Oening Jalan KH Wahid Hasyim, Sempaja, Samarinda, telah sejak lama disorot pemanfaatannya.
Hotel yang dibangun untuk menunjang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008 di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut, tak lagi terpakai setelah multi even itu. Karena saking lamanya tidak ‘disentuh’ kontruksinya semakin buruk. Nilainya pun merosot drastis.
Belakangan, kembali muncul wacana baru. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim berencana melakukan perbaikan bangunan Hotel Atlet sebagai upaya pemanfaatan aset daerah yang belum terurus, lewat Anggaran 2024.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik saat meninjau Hotel Atlet usai upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda di GOR Kadrie Oening menegaskan akan merehabilitasi hotel tersebut. Salah satu alasannya adalah pada 2024 mendatang Kaltim akan menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).
Hotel Atlet akan menjadi salah satu lokasi penginapan para kafilah MTQ dari berbagai provinsi. Setelahnya, Pj Gubernur akan memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk mengelola hotel itu.
Rencana Pj Gubernur itu mendapat apresiasi dari Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim Nidya Listiyono. Dia menyatakan setuju dan berharap pengelolaan aset daerah dalam hal ini Hotel Atlet, dapat dikolaborasikan dengan pihak ketiga. Untuk hal ini, ada keterlibatan anak muda dalam pengelolaan Hotel Atlet sesuai keinginan Pj Gubernur.
“Saya sudah sampaikan kepada Pj terkait keberlanjutanya Hotel Atlet tersebut, jika memang tidak bisa dikelola oleh pihak kita, mungkin harus ada keterlibatan pihak ketiga,” ungkapnya saat diwawancarai wartawan di Samarinda, Minggu (29/10/2023).
“Namun kita juga harus menunggu hasil tinjauan, mana yang paling menguntungkan dan memungkinkan untuk dilaksanakan dalam waktu dekat ini,” sambung dia.
Secara pandangan tersendiri, politisi Partai Golkar ini mengatakan bahwa langkah yang memang tepat adalah dengan berkolaborasi bersama pihak ketiga, daripada dikekola sendiri. “Pihak ketiga menurut saya lebih tepat, kita secara dana siap, kita sepakati bekerja sama berapa tahun, tinggal lalukan rehabilitasi,” jelasnya.
“Sebab keuntungannya jelas bagi Kaltim. Selain Pendapatan Asli Daerah (PAD), tempatnya akan terawat, menjadi tempat kunjungan orang dari luar kota, kemudian jika ada event nasional, para pendatang tidak perlu mencari hotel jauh-jauh,” lanjutnya.
Pada kesempatan sebelumnya Nidya Listiyono secara tegas menentang usulan Hotel Atlet yang akan dijadikan perpustakaan. Justru ia mengusulkan pembangunan perpustakaan baru yang lebih representatif.
“Saya tidak setuju jika Hotel Atlet itu jadi perpustakaan, tidak usah itu dirubah strukturnya, justru saya sarankan lebih baik perpustakaan itu di buat baru yang lebih reperesentatif,” tegasnya. []
Penulis : Guntur Riyadi SP | Penyunting : Agus P Sarjono