JAKARTA – Dua keponakan Presiden Prabowo Subianto, Aryo Djojohadikusumo dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, telah resmi bergabung dalam kepengurusan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk periode 2024-2029. Aryo dipercaya menduduki posisi Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, sementara Rahayu menjabat sebagai WKU Bidang Kebudayaan. Pengangkatan keduanya tercatat dalam SK Kadin Indonesia Nomor 14/DP/III/II/2025 yang mengesahkan perubahan struktur pengurus.
Aryo Puspito Setiaki Djojohadikusumo, yang lahir pada 25 April 1983, merupakan anak dari Hashim Djojohadikusumo, adik Presiden Prabowo. Sebelum terlibat lebih dalam dalam politik, Aryo menempuh pendidikan tinggi di Inggris, di mana ia belajar bisnis di Universitas Durham setelah sebelumnya mengambil studi arkeologi. Aryo menghabiskan total 12 tahun di Inggris untuk menyelesaikan pendidikan tersebut.
Setelah kembali ke Indonesia, Aryo aktif bergabung dengan Partai Gerindra, mendirikan organisasi sayap Tunas Indonesia Raya (TIDAR) pada 2010, dan terlibat dalam kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012. Aryo terpilih sebagai anggota DPR-RI pada periode 2014-2019 mewakili Dapil DKI Jakarta III. Selain aktif dalam politik, Aryo juga terlibat dalam bisnis keluarga, memegang sejumlah posisi di anak perusahaan Grup Asrari.
Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo, lahir pada 27 Januari 1986, juga merupakan anak dari Hashim Djojohadikusumo. Sebelum memasuki dunia politik, Rahayu dikenal sebagai aktris yang bermain dalam sejumlah film bertema nasionalisme, seperti Merah Putih, Darah Garuda, dan Hati Merdeka. Rahayu melanjutkan pendidikannya di luar negeri, dimulai di Singapura sebelum akhirnya pindah ke Swiss. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, ia melanjutkan studi di Universitas Virginia, AS, dengan fokus pada Drama dan Peradaban Kuno Yunani dan Roma.
Pada 2012, Rahayu memulai karier politiknya dengan bergabung dengan Tunas Indonesia Raya (TIDAR), organisasi sayap Partai Gerindra yang didirikan oleh kakaknya, Aryo. Selain aktif di dunia politik, Rahayu juga mendirikan Yayasan Parinama Astha, yang fokus pada penanggulangan perdagangan orang (human trafficking). Pada 2014, ia terpilih sebagai anggota legislatif di Dapil IV Jawa Tengah dan menjabat di Komisi VIII DPR-RI yang membidangi Agama, Sosial, dan Pemberdayaan Perempuan.
Masuknya Aryo dan Rahayu dalam kepengurusan Kadin Indonesia periode 2024-2029 menunjukkan keterlibatan keluarga Djojohadikusumo dalam berbagai sektor penting di Indonesia. Dengan pengalaman yang dimiliki keduanya baik di dunia politik maupun bisnis, Kadin berharap mereka dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memajukan sektor energi, sumber daya mineral, dan kebudayaan Indonesia.
Sebagai lembaga yang berfokus pada pengembangan dunia usaha, Kadin Indonesia membutuhkan figur-figur yang memiliki pengalaman serta kemampuan untuk berkolaborasi dalam mendorong kemajuan ekonomi dan budaya nasional. Keputusan ini juga mencerminkan dinamika politik dan bisnis keluarga Prabowo, yang terus memainkan peran penting dalam kancah politik Indonesia. []
Redaksi03