Dispora Kaltim Desak Pemerataan Pembinaan Atlet Nasional

SAMARINDA — Ketimpangan dalam pembinaan olahraga nasional menjadi perhatian serius Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur. Dalam upaya menciptakan sistem yang lebih adil, Dispora Kaltim menyoroti perlunya pendekatan yang lebih merata untuk menggali dan mengembangkan potensi atlet di seluruh wilayah, termasuk daerah-daerah terpencil.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menegaskan pentingnya pemerataan dalam pembinaan olahraga nasional. Menurutnya, selama ini perhatian pemerintah cenderung terfokus pada kota-kota besar, padahal banyak talenta muda bermunculan dari pelosok daerah yang belum tersentuh dukungan memadai.

“Potensi atlet tidak hanya lahir di kota-kota besar. Banyak anak muda di pelosok daerah yang memiliki kemampuan luar biasa, namun akses mereka terhadap pembinaan dan fasilitas masih sangat terbatas,” ujar Rasman saat ditemui di Kadrie Oening Tower, Kamis (03/07/2025).

Rasman menilai pola pembinaan nasional masih bersifat sentralistik dan eksklusif, menyebabkan daerah-daerah dengan keterbatasan infrastruktur kesulitan mencetak atlet berkualitas. Ia menyebut, banyak atlet dari daerah tidak memiliki kesempatan yang sama karena kekurangan fasilitas latihan, pelatih profesional, hingga minimnya dukungan anggaran.

“Selama ini, pola pembinaan masih cenderung eksklusif. Atlet dari daerah kerap tidak mendapat kesempatan yang sama untuk berkembang karena minimnya fasilitas, pelatih berkualitas, dan dukungan anggaran,” jelasnya.

Untuk mengatasi ketimpangan tersebut, Rasman mendesak Kementerian Pemuda dan Olahraga agar mengevaluasi kembali kebijakan pembinaan nasional. Ia mendorong pelaksanaan desentralisasi dalam sistem pembinaan agar daerah-daerah bisa berperan aktif membina atlet lokal secara mandiri.

“Pemerintah pusat harus lebih proaktif menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini tertinggal. Tanpa langkah konkret, kita akan kehilangan banyak peluang emas dalam mencetak atlet-atlet unggulan dari seluruh pelosok negeri,” katanya menekankan.

Rasman juga menyoroti keunikan karakter, budaya, dan semangat yang dimiliki setiap daerah, yang menurutnya dapat menjadi kekuatan tersendiri jika diberi ruang berkembang. Ia percaya bahwa dengan sistem pembinaan yang setara, Indonesia mampu mencetak lebih banyak atlet yang mampu bersaing di tingkat internasional.

“Kita harus menciptakan sistem yang setara. Fasilitas, pelatihan, dan perhatian tidak boleh hanya menumpuk di kota besar. Setiap anak bangsa berhak mendapat peluang yang sama untuk berkembang di dunia olahraga,” ujarnya.

Dengan mendorong perubahan paradigma pembinaan yang lebih inklusif, Dispora Kaltim berharap pemerintah pusat segera merumuskan kebijakan konkret sebagai bentuk keberpihakan terhadap pemerataan akses pembinaan. Rasman menegaskan bahwa hal ini bukan hanya soal keadilan sosial, melainkan bagian penting dari pembangunan prestasi olahraga nasional yang berkelanjutan.

Dispora Kaltim ingin agar semua potensi dari berbagai daerah dapat berkembang tanpa batasan geografis. Dengan pembinaan yang setara, bukan tidak mungkin nama-nama besar atlet masa depan akan lahir dari pelosok-pelosok negeri yang selama ini belum mendapat sorotan.

Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Nursiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com