Kejuruan Akrilik Dilirik NPCI Kukar, Peluang Ekonomi Disabilitas

KUTAI KARTANEGARA – Selain keberhasilan program pelatihan kewirausahaan di bidang barbershop dan makeup artist yang telah berjalan.

National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini melirik potensi besar pada bidang kerajinan akrilik sebagai sebuah peluang ekonomi baru yang menjanjikan bagi para penyandang disabilitas di Kukar. Ketua NPCI Kukar, Bisyron, secara aktif menyampaikan ketertarikannya terhadap potensi kerajinan akrilik ini.

Ia telah secara langsung menyampaikan usulan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar, agar pelatihan kerajinan akrilik dapat dipertimbangkan dan dimasukkan ke dalam program pemberdayaan pemuda disabilitas di masa yang akan datang.

Menurut Bisyron, keterampilan dalam membuat berbagai produk kerajinan dari bahan baku akrilik, seperti neon box yang memiliki daya tarik visual tinggi dan juga pembuatan huruf-huruf akrilik, yang sering digunakan untuk berbagai keperluan promosi dan dekorasi, memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Ia sangat optimis bahwa pelatihan keterampilan di bidang ini akan memberikan alternatif mata pencaharian yang sangat menjanjikan bagi para penyandang disabilitas yang memiliki minat dan bakat di bidang ini. Dengan keterampilan yang mumpuni, mereka diharapkan mampu menciptakan produk-produk berkualitas dan memiliki daya saing di pasar.

“Kami melihat bahwa kerajinan akrilik ini memiliki daya tarik yang sangat menarik dan memiliki potensi pasar yang sangat bagus untuk dikembangkan. Apabila kawan-kawan disabilitas kita memiliki keterampilan yang memadai dalam bidang ini, tentu saja hal tersebut akan sangat membantu dalam meningkatkan taraf perekonomian mereka secara signifikan,” ucap Bisyron di Tenggarong Seberang, Sabtu (17/05/2025).

Ia yakin bahwa dengan pelatihan yang tepat, para penyandang disabilitas akan mampu menghasilkan karya-karya akrilik yang berkualitas tinggi. Tidak hanya terpaku pada potensi kerajinan akrilik, NPCI Kukar juga telah mengidentifikasi potensi-potensi lain yang relevan untuk dikembangkan sebagai keterampilan alternatif bagi penyandang disabilitas.

Beberapa di antaranya adalah keterampilan menjadi seorang barista yang profesional di tengah maraknya industri kopi, serta kursus bahasa Inggris yang semakin penting dalam era globalisasi saat ini. Terlebih lagi, Bisyron menyoroti posisi strategis Kabupaten Kukat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menurutnya, kemampuan berbahasa Inggris akan menjadi nilai tambah yang sangat signifikan bagi seluruh pemuda Kukar, termasuk para penyandang disabilitas, dalam menghadapi berbagai peluang yang mungkin muncul di kawasan IKN yang sedang berkembang pesat.

Dorongan kuat dari NPCI Kukar untuk melakukan diversifikasi dalam program pelatihan keterampilan ini menunjukkan visi yang luas dan inklusif dalam upaya memberdayakan para penyandang disabilitas.

Diharapkan akan semakin banyak penyandang disabilitas yang mampu mandiri secara ekonomi dan pada akhirnya mampu memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan masyarakat Kukar.[]

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Risa Nurjanah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com