SAMARINDA– Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Mohammad Novan Syahronny Pasie, mengungkapkan bahwa Samarinda telah ditunjuk oleh Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai salah satu lokasi pembangunan Sekolah Rakyat.
Hal tersebut disampaikan wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Samarinda Ulu ini, kepada awak media saat dikonfirmasi oleh wartawan di ruang kerjanya, Lanatai 4 kantor DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Senin (19/5/2025).
Menurut Novan, pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 7 hektare yang berlokasi di Kecamatan Palaran untuk mendukung program pendidikan tersebut. Saat ini, proses pembersihan lahan (land clearing) telah dilakukan pada sekitar 5 hektare dari total area yang disiapkan.
“Kami sudah siapkan lahan di Palaran, bahkan sudah dilakukan pembersihan lahan sekitar 5 hektare. Tinggal menunggu proses survei kelayakan dari Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, red), ” jelas Novan, sapaan akrabnya ini.
Dia mengungkapkan, Sekolah Rakyat sendiri merupakan program pendidikan alternatif yang digagas pemerintah pusat guna memberikan akses pendidikan yang lebih merata, khususnya bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
“Sesuai dengan apa yang disampaikan Presiden, berkaitan tentang Sekolah Rakyat ini sendiri paling tidak salah satu tujuannya adalah untuk meng-caver siswa yang tidak mampu,” ujar politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini.
Meskipun pembangunan sekolahnya belum dimulai, Pemerintah Kota (pemkot) Samarinda telah melakukan langkah awal dengan menyediakan tempat sementara di Samarinda Seberang melalui kerja sama dengan yayasan Melati.
Perekrutan siswa telah dimulai pada tahun ini untuk tahun ajaran 2025-2026 dengan target 100 pelajar, proses perekrutan siswa mengacu pada data dari Dinas Sosial (Dinsos) Samarinda yang telah melakukan verifikasi terhadap keluarga miskin ekstrem.
Focus utama adalah anak-anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang belum mengenyam pendidikan formal, kategori ini menjadi prioritas utama dalam upaya mencapai tujuan Presiden Prabowo untuk meningkatkan akses pendidikan bagi kalangan masyarakat miskin ekstrim. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Nursiah