Rencana Pindah Polsek Kota Demi Standar Modern

SAMARINDA – Bangunan Polsek Kota Samarinda yang berstatus cagar budaya kini menjadi sorotan publik terkait kelayakan dan keamanan. Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, menjelaskan bahwa keterbatasan struktur bangunan bersejarah ini menjadi tantangan dalam upaya modernisasi pelayanan kepolisian.

“Polsek Kota itu juga merupakan cagar budaya, jadi tidak bisa kita renovasi dan tidak bisa kita ubah bentuknya, karena merupakan cagar budaya yang dilindungi oleh negara,” ujar Hendri Umar dalam wawancara di Polresta Samarinda, Rabu (29/10/2025) siang.

Hendri menambahkan, secara historis, bangunan Polsek Kota awalnya merupakan kantor kehutanan atau foresta, sehingga strukturnya tidak ideal untuk fungsi markas kepolisian modern. “Dengan melihat dua hal ini, yang pertama, itu merupakan dulu foresta. Jadi sebenarnya Polsek Kota itu untuk menjadi Polres memang sudah tidak ada layak, tapi kalau untuk menjadi Polsek, itu terlalu besar lingkupnya,” katanya.

Faktor keamanan juga menjadi perhatian serius. Kapolresta menilai lingkungan sekitar Polsek kurang memadai untuk standar keamanan saat ini karena berdekatan dengan sejumlah instansi lain, termasuk Puskesmas dan unit UPTD PPA. “Kemudian juga untuk faktor keamanan sekitar itu sebenarnya juga masih kurang, karena kan di situ ada beberapa instansi lain, ada Puskesmas, terus ada juga unit UPTD dengan PPA. Jadi bukan kita sendiri yang ada di sana, untuk faktor safety-nya memang agak kurang,” jelasnya.

Salah satu persoalan krusial yang dihadapi adalah jarak antara ruang tahanan dan pos penjagaan utama yang terlalu jauh, sekitar 200 meter. Hendri menegaskan kondisi ini kurang memenuhi syarat untuk penempatan sel tahanan. “Contohnya kan jarak dari tahanan ke penjagaan ataupun ke kantor induknya Polsek itu agak lumayan cukup jauh, sekitar 200 meter. Nah, itu kan sebenarnya kurang memenuhi syarat lah, kalau untuk ditempatkan sebagai sel tahanan,” terangnya.

Sebagai langkah jangka panjang, Polresta Samarinda telah menjalin koordinasi dengan Pemerintah Kota untuk mencari lokasi baru yang lebih representatif. “Sekarang kita sudah berkoordinasi terus dengan pihak Pemerintah Kota Samarinda, nanti rencana akan dicarikan lahan yang lebih representatif,” kata Hendri.

Ia berharap pembangunan Polsek baru dapat memenuhi standar keamanan, kenyamanan pelayanan publik, serta fleksibilitas renovasi tanpa terikat aturan cagar budaya. “Jadi kita juga bisa lebih maksimal untuk faktor keamanan dari sel-sel tahanan bisa sesuai dengan standar keamanan yang sebenarnya dapat kita laksanakan,” pungkas Hendri.

Langkah ini menegaskan dilema yang dihadapi antara menjaga warisan sejarah dan memenuhi tuntutan modernisasi keamanan serta pelayanan publik di Samarinda. []

Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com