SAMARINDA – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kota Samarinda, Yustiani, menyatakan bahwa tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Samarinda mengalami peningkatan sebesar 8 persen dibandingkan dengan Pilkada 2020.
“Saya merasa cukup senang dan bangga karena partisipasi pemilih meningkat sekitar 8 persen, dari 51 persen pada Pilkada 2020 menjadi 59 persen pada 2024. Ini semua berkat kerja keras semua pihak yang telah berupaya maksimal,” ujar Yustiani saat ditemui oleh awak media di Samarinda, Selasa (18/02/2025).
Yustiani mengungkapkan, meskipun ada kenaikan angka partisipasi pemilih, tingkat partisipasi tersebut masih jauh dari target yang ingin dicapai, yakni sebesar 75 persen. Angka tersebut menempatkan Samarinda di posisi ke-10 dari 10 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Meski demikian, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih melalui sosialisasi yang disebarkan melalui berbagai media, termasuk komunikasi langsung dengan masyarakat. Namun, hasil yang diperoleh belum memenuhi ekspektasi.
“Menurut saya belum maksimal, makanya Samarinda masih dalam urutan ke sepuluh, tetapi kalau dilihat dari persentase itu sudah cukup lumayan tinggi usaha KPU dan seluruh stakeholder yang ada di Samarinda sehingga peningkatan partisipasi itu bisa meningkat,” katanya.
Dilanjutkan Yustiani, untuk tahapan Pilkada telah selesai dan pihaknya kini tinggal menyelesaikan laporan terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan terus memberikan edukasi politik kepada masyarakat.
“Masih menyelesaikan laporan-laporan akhir untuk sekarang, terus masih juga ada beberapa kegiatan pembaharuan data lanjutan, kemudian pastinya lanjut lagi dengan pendidikan politik, dan masih menyelesaikan laporan terkait dengan pemilu maupun Pilkada kemarin,” tutur Yustiani.
Dalam kesempatan itu Yustiani berharap, dengan waktu Pemilu berikutnya yang akan digelar lima tahun kedepan pendidikan politik masyarakat jangan sampai berhenti sehingga pemilih paham akan hak dan kwajibannya dalam Pemilu.
“Saya sangat berharap penuh pendidikan politik kemasyarakatan itu bisa dilaksanakan secara terus-menerus jadi ketika Pilkada maupun pemilu itu tinggal pemantapan,” tutup Yustiani. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Nistia Endah Juniar Prawita