PENAJAM PASER UTARA – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyatakan keprihatinan mendalam atas musibah tenggelamnya kapal feri KMP Muchlisa yang terjadi di perairan Teluk Balikpapan. Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin, turut menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban yang terdampak insiden tersebut.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten PPU kami menyampaikan dukacita yang mendalam atas musibah tenggelamnya kapal feri Muchlisa. Semoga keluarga korban selalu diberikan keikhlasan dan berharap mereka dapat melalui masa sulit ini dengan kekuatan dan kesabaran,” ucap Abdul Waris Muin pada Selasa, 6 Mei 2025.
Waris menyebut bahwa peristiwa tragis ini harus menjadi peringatan penting bagi seluruh pihak, khususnya dalam pengelolaan moda transportasi laut. Ia menegaskan bahwa aspek keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama, terutama pada jalur pelayaran Penajam–Balikpapan.
“Kami akan melakukan evaluasi dan perbaikan sistem penumpang feri untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” ujarnya.
Langkah konkret yang direncanakan pemerintah daerah mencakup peningkatan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kondisi kapal feri sebelum keberangkatan. Selain itu, Pemkab PPU akan mengembangkan sistem komunikasi dan informasi guna memantau situasi kapal dan penumpang secara real-time, serta mendorong kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mematuhi aturan keselamatan pelayaran.
Lebih lanjut, Waris mengimbau agar seluruh pihak yang terkait segera membentuk tim investigasi independen guna mengusut penyebab tenggelamnya KMP Muchlisa. Ia menilai bahwa rekomendasi dari tim tersebut nantinya harus memuat solusi nyata, termasuk pemberian kompensasi bagi korban yang mengalami kerugian.
“Saya minta segera bentuk tim investigasi untuk mengetahui penyebab musibah dan berikan rekomendasi terutama bagi korban yang mengalami kerugian materil,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mendorong optimalisasi sistem asuransi penumpang feri sebagai bentuk perlindungan jangka panjang bagi pengguna transportasi laut.
“Kami juga berharap bahwa dengan kerja sama dan koordinasi yang baik, kita dapat mencegah kejadian serupa di masa depan dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi penumpang feri,” tutup Waris.
Sebagai informasi, KMP Muchlisa mengalami insiden tenggelam pada Senin sore, 4 Mei 2025. Kapal tersebut bertolak dari Pelabuhan Karingau, Balikpapan, pada pukul 14.00 WITA dan dijadwalkan tiba di Penajam sekitar pukul 15.00 WITA. Namun, kapal mengalami gangguan pada sistem penggerak saat hendak melakukan manuver sandar.
Akibat gangguan teknis tersebut, kapal kehilangan kendali, mengalami kebocoran, dan akhirnya tenggelam. Sejumlah penumpang berhasil dievakuasi, namun dua orang dilaporkan meninggal dunia.
Merespons situasi tersebut, Pemkab PPU telah mendirikan posko darurat di Pelabuhan Penajam untuk memberikan bantuan serta informasi bagi keluarga penumpang yang terdampak.[]
Penulis:Subur Priono| Penyunting: Risa Nurjanah