Investasi Domestik di Banjarmasin Naik, DPRD Dorong Sektor Industri

BANJARMASIN – Realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Kota Banjarmasin selama triwulan pertama tahun 2025 tercatat mencapai Rp968 miliar. Capaian ini menunjukkan adanya kelanjutan tren positif dari tahun sebelumnya, di mana total investasi PMDN sepanjang 2024 mencapai Rp3,89 triliun dengan 2.056 proyek yang tersebar di berbagai sektor. Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin, Hendra, menyatakan bahwa angka tersebut mencerminkan kepercayaan pelaku usaha nasional terhadap stabilitas ekonomi dan daya tarik kota tersebut sebagai pusat jasa dan logistik.

Menurutnya, dominasi PMDN hingga 80 persen menjadi bukti adanya keyakinan tinggi investor domestik terhadap potensi ekonomi Banjarmasin. Namun, ia menekankan bahwa capaian ini belum cukup untuk menjawab tantangan yang ada. “Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Tantangan seperti penyederhanaan proses perizinan, peningkatan infrastruktur pendukung, dan penyediaan insentif menarik bagi investor harus disegerakan,” kata Hendra, Senin (19/05/2025).

Hendra menyoroti bahwa hampir seluruh investasi masih terkonsentrasi di sektor tersier, yakni mencapai 98,6 persen. Hal ini menunjukkan ketimpangan dalam struktur ekonomi kota. Untuk itu, Komisi II mendorong agar investasi mulai diarahkan ke sektor sekunder seperti industri pengolahan. Ia juga menyoroti potensi pengembangan ekosistem logistik sungai yang dapat dikembangkan sejalan dengan identitas kota. “Ekosistem logistik berbasis sungai bisa menjadi peluang besar untuk dikembangkan, sejalan dengan identitas Banjarmasin sebagai kota sungai. Namun, investasi ini harus memberikan dampak langsung ke masyarakat, seperti penyerapan tenaga kerja lokal,” tambahnya.

Lebih lanjut, DPRD Kota Banjarmasin tengah merancang Peraturan Daerah tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi. Peraturan ini tidak hanya bertujuan untuk menarik investor, tetapi juga mengatur tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Ia menegaskan pentingnya menyelaraskan arah investasi dengan visi pembangunan daerah. “Sinkronisasi antara arah investasi dengan visi RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) menjadi sangat penting. Investasi harus menciptakan nilai tambah, bukan hanya bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk kesejahteraan warga,” ujar Hendra.

Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat, Hidayatullah Muttaqin, menilai bahwa Banjarmasin masih menghadapi sejumlah tantangan struktural. Ia menyoroti tekanan dari menurunnya daya beli kelas menengah serta dampak kebijakan pemerintah yang dinilai belum konsisten. Salah satu perubahan signifikan adalah perpindahan ibu kota provinsi Kalimantan Selatan ke Banjarbaru. “Sektor hotel dan restoran di Banjarmasin kemungkinan besar akan tertekan akibat pergeseran kegiatan pemerintahan ke Banjarbaru,” ujarnya.

Ia juga mencatat bahwa sektor unggulan seperti transportasi, perdagangan, dan jasa turut terdampak oleh penurunan daya beli masyarakat. Untuk menjaga keberlanjutan investasi, ia menyarankan agar Banjarmasin menciptakan iklim usaha yang lebih ramah terhadap pelaku ekonomi. Langkah-langkah yang disarankan antara lain mempermudah proses perizinan, meningkatkan efisiensi birokrasi, serta menjaga stabilitas kebijakan.

Menurutnya, penguatan sektor jasa dan perdagangan harus tetap menjadi prioritas, mengingat peran vitalnya dalam menopang perekonomian kota. Ia mengusulkan agar Banjarmasin juga mulai membangun citra sebagai pusat layanan pendidikan dan kesehatan di kawasan regional. “Dengan memperkuat infrastruktur, layanan publik, dan mitigasi bencana banjir, Banjarmasin dapat mengukuhkan posisinya sebagai hub perdagangan, transportasi, dan pusat jasa regional,” jelasnya.

Ia optimistis jika langkah-langkah tersebut dilakukan secara konsisten, maka Banjarmasin tidak hanya akan menarik investasi baru, tetapi juga mampu mempertahankan dan memperluas investasi yang telah ada. “Kunci utama adalah memastikan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, sehingga Banjarmasin tetap menjadi kota yang kompetitif di Kalimantan Selatan,” pungkasnya. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com