KUTAI KARTANEGARA – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kutai Kartanegara Siapkan Program Pengadaan Ternak 2025 untuk Dukung Ketahanan Pangan
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berencana meluncurkan program pengadaan ternak yang akan dimulai pada tahun 2025. Program ini dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan daerah, meningkatkan sektor peternakan lokal, dan memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu melalui penyediaan ternak yang dapat dijadikan sumber pendapatan jangka panjang.
Pengadaan ternak yang dimaksud akan mencakup beberapa jenis ternak, seperti sapi, kambing, babi, dan ayam petelur, yang akan disalurkan ke berbagai kecamatan di Kukar.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kukar, Aji Gazali Rahman, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung keberlanjutan sektor peternakan serta membantu peternak lokal dalam meningkatkan produksi mereka.
“Dengan program ini, kami berharap dapat memberikan peluang ekonomi bagi peternak dan masyarakat miskin di Kukar, serta meningkatkan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” ujarnya dalam wawancara dengan media ini, Senin (03/02/2025).
Dalam implementasinya, Distanak Kukar akan mengadakan sapi ras Bali sebanyak 230 hingga 270 ekor yang akan didatangkan dari Provinsi Bali. Ternak sapi ini, yang terdiri dari jantan dan betina, akan didistribusikan ke beberapa kecamatan di wilayah Kukar.
Pengadaan sapi ini diharapkan dapat memperkuat produksi daging sapi lokal dan memberikan keuntungan bagi peternak di daerah penerima.
Selain sapi, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) juga akan mengadakan kambing Peranakan Etawa (PE) asal Jawa Timur dan kambing Kurawa dari Jawa Tengah. Kambing-kambing tersebut akan disebar ke beberapa kecamatan di Kukar, dengan tujuan untuk meningkatkan populasi kambing lokal serta memperbaiki kualitas ternak di daerah tersebut.
Program ini tidak hanya mencakup sapi dan kambing, tetapi juga pengadaan sebanyak 200 ekor babi yang akan disebarkan ke Kecamatan Tenggarong Seberang dan Loa Janan. Pengadaan babi ini bertujuan untuk mendukung pengembangan peternakan babi di kedua kecamatan tersebut serta mendorong peningkatan produksi daging babi di Kukar.
Sebagai bagian dari program yang ditujukan untuk membantu masyarakat miskin, Distanak Kukar juga akan memberikan bantuan ayam petelur dalam bentuk ayam pulet siap bertelur. Bantuan ini akan disalurkan kepada masyarakat miskin yang tersebar di berbagai kecamatan di Kukar.
Selain menyediakan ayam, penerima bantuan juga akan mendapatkan kandang ayam beserta pakan untuk periode tiga hingga empat bulan. Program ini dirancang untuk memberikan sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat miskin, dengan masa produksi ayam pulet yang diperkirakan berlangsung selama dua tahun.
Aji Gazali Rahman, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kukar, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak hanya akan memberikan ternak, tetapi juga akan memberikan pendampingan serta pelatihan teknis kepada para penerima bantuan. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat mengelola ternak dengan baik dan optimal.
Diharapkan dengan adanya pendampingan ini, ternak yang diberikan dapat berkembang dengan baik, memberikan manfaat ekonomi, serta mendukung ketahanan pangan di Kukar.
Pelaksanaan program pengadaan ternak ini akan dilakukan secara bertahap, dengan prioritas utama pada daerah-daerah yang memiliki potensi besar dalam pengembangan peternakan.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) akan bekerja sama dengan peternak lokal serta pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran dan ketepatan sasaran pelaksanaan program pengadaan ternak.
Melalui program ini, pemerintah Kukar bertujuan untuk memperkuat sektor peternakan, meningkatkan produksi ternak lokal, serta membantu masyarakat miskin dalam meningkatkan taraf hidup mereka.
Program pengadaan ternak ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat perekonomian lokal sekaligus menciptakan ketahanan pangan yang lebih mandiri di Kabupaten Kutai Kartanegara. []
Penulis: Anggi Triomi | Penyunting: Nistia Endah Juniar Prawita