PALANGKA RAYA – Kebakaran kembali melanda wilayah Kota Palangka Raya pada Kamis malam (3/7/2025). Peristiwa tersebut terjadi di sebuah bangunan tempat usaha pengolahan kayu atau mebel yang terletak di Jalan Lintas Palangka Raya–Bukit Rawi. Kejadian berlangsung sekitar pukul 23.30 WIB, saat sebagian besar warga tengah tertidur.
Seorang warga bernama Saudi (68), yang tinggal tepat di seberang lokasi kejadian, mengaku terkejut ketika menyaksikan peristiwa itu. Menurut pengakuannya, ia semula mendengar suara anjing menggonggong keras, berbeda dari biasanya, sebelum akhirnya melihat cahaya api membesar dari bagian belakang bangunan mebel. “Rumah saya di depan ini, saya sempat bingung dengar suara anjing menggonggong keras, tidak seperti biasanya. Saat saya keluar rumah, saya melihat cahaya merah besar dari bagian belakang bangunan mebel itu. Tak lama api langsung membakar seluruh bangunan,” ujarnya.
Saudi segera membangunkan anggota keluarganya dan berupaya menghubungi pemadam kebakaran. Bersama warga lainnya, ia juga berinisiatif membantu memadamkan api dengan alat seadanya.
Api melalap bangunan yang diketahui berukuran sekitar 10 x 14 meter tersebut. Hampir seluruh peralatan kerja serta bahan-bahan mebel yang siap jual hangus terbakar. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan mencapai Rp70 juta.
Pemilik usaha mebel, Rahmad, yang berdomisili di Jalan G. Obos, tidak berada di tempat saat kebakaran terjadi. Ia mengetahui kejadian itu setelah diberitahu oleh warga melalui sambungan telepon.
Kapolsek Pahandut Kompol Volvy Apriana membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, bangunan yang terbakar merupakan tempat usaha pengrajin mebel berbahan dasar kayu. “Untuk penyebab pastinya masih dalam penyelidikan. Kami masih menunggu hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP),” ujarnya.
Petugas dari berbagai unsur pemadam kebakaran langsung dikerahkan ke lokasi kejadian. Armada dari Pemerintah Kota Palangka Raya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, tim swasta, hingga relawan masyarakat turut membantu proses pemadaman. Kepala Bagian Operasi Emergency Response Palangka Raya, Yustinus Exaudi, mengatakan bahwa proses pemadaman berlangsung dramatis mengingat bahan bangunan yang sangat mudah terbakar. “Api membakar bangunan hanya dalam waktu kurang dari 15 menit. Material kayu yang sudah mengering bertahun-tahun sangat mudah terbakar, apalagi disertai dengan serbuk kayu dan material mudah terbakar lain,” ujarnya.
Koordinator Tim Rescue Damkar Kota Palangka Raya, Sucipto, menjelaskan bahwa bangunan tersebut tidak dihuni pada malam hari dan hanya difungsikan sebagai bangsal kerja pada siang hari. Berdasarkan dugaan awal, kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik. “Bangunan memiliki aliran listrik aktif. Dugaan sementara, kebakaran dipicu oleh korsleting listrik, yang diperparah oleh bahan-bahan mudah terbakar seperti kayu kering dan serbuk kayu,” pungkasnya.[]
Admin05