KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu, terus mendorong pemberdayaan masyarakat sebagai prioritas pembangunan desa. Kepala Desa Ponorangan, Sarmin, mengatakan bahwa arah pembangunan desa mengikuti regulasi yang ada, termasuk pemanfaatan anggaran untuk mendukung potensi lokal, khususnya di sektor pertanian. Ia menyebut, desa Ponoragan yang berstatus desa pertanian harus tetap memberikan dukungan maksimal kepada petani. “Kita harus memberdayakan masyarakat sesuai dengan potensi desa. Karena desa kita masih desa pertanian, mau tidak mau kita harus support kegiatan petani kita,” ucap Sarmin, Selasa (06/05/2025).

Kepala Desa Ponorangan, Sarmin Sarmin menambahkan, petani di desanya tidak hanya bergelut dalam tanaman pangan, namun juga merambah ke sektor perikanan, peternakan, hingga hortikultura. Diversifikasi ini merupakan bentuk kemandirian masyarakat yang terus dikembangkan secara swadaya dan kolektif.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara desa dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Melalui sinergi tersebut, program pemberdayaan dapat berjalan lebih optimal.
“Kita menjalin kerja sama dengan UPT dan OPD agar kegiatan petani mendapatkan dukungan teknis maupun bantuan sarana prasarana,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sarmin juga menjelaskan bahwa setiap kelompok tani didorong untuk mengidentifikasi kebutuhan internal mereka. Hal ini dilakukan agar bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran.
Ia mencontohkan, kelompok tani tanaman pangan seperti padi akan mengajukan kebutuhan mereka melalui jalur formal seperti OPD atau melalui dukungan anggota dewan.
Pemerintah desa pun mengalokasikan 20% Dana Desa untuk ketahanan pangan sebagaimana amanat regulasi nasional. Dari alokasi tersebut, banyak program pemberdayaan yang digerakkan, termasuk bantuan benih, pelatihan, dan penguatan kelompok tani.
Sarmin menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh warga desa.
“Program pemerintah tidak akan berhasil kalau tidak didukung oleh masyarakat. Jadi kami ingin masyarakat ikut terlibat, tidak hanya menerima, tapi juga menjadi pelaku pembangunan,” ucapnya.
Melalui pendekatan partisipatif ini, Sarmin berharap pembangunan sektor pertanian di desanya semakin berkelanjutan dan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan warga.[]
Penulis : Jemi Irlanda Haikal | Penyunting : Risa Nurjanah