KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan komitmen serius dalam pengembangan sub sektor ekonomi kreatif. Salah satu bentuk nyata dari upaya tersebut ialah pembangunan Gedung Ekonomi Kreatif (Ekraf) di Tenggarong, yang kini memasuki tahap penyempurnaan akhir.
Gedung yang fisiknya telah selesai dibangun itu dirancang untuk menjadi pusat aktivitas seni, budaya, dan industri kreatif lokal. Namun, Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kukar, Zikri Umulda, mengungkapkan bahwa aksesibilitas menuju lokasi masih menjadi kendala utama.
“Struktur utama gedung sudah berdiri, tapi aksesibilitas menjadi tantangan. Dalam rapat terakhir dengan Dinas Pekerjaan Umum, disepakati bahwa tahun ini fokus pada penyelesaian jalan penghubung. Jadi, baru bisa difungsikan secara penuh pada 2026,” ujar Zikri, Sabtu (12/04/2025).
Menurut Zikri, kehadiran Gedung Ekraf tidak semata menjadi ruang pertunjukan, melainkan juga dirancang sebagai ruang kolaborasi terbuka. Tempat ini diperuntukkan bagi para pelaku seni, UMKM, dan komunitas digital kreatif, guna mendorong tumbuhnya industri kreatif berbasis budaya lokal.
Ia menyampaikan bahwa fasilitas ini akan memberikan dampak ekonomi jangka panjang, termasuk dalam penciptaan lapangan kerja bagi generasi muda yang memiliki potensi di bidang seni, teknologi, maupun industri digital.
“Fasilitas ini kami desain untuk menjadi simpul pertumbuhan ekonomi baru yang berbasis kreativitas. Di dalamnya akan tersedia ruang produksi, area pamer, serta akses pemasaran yang memadai,” jelasnya.
Tak hanya itu, Dispar Kukar juga telah menyiapkan sistem pengelolaan profesional dan transparan. Zikri menegaskan bahwa pengelolaan gedung ini tidak akan melibatkan ormas atau oknum yang berpotensi melakukan pungutan liar, mengadopsi pola pengelolaan kawasan publik Simpang Odah Etam yang terbukti sukses.
Untuk mendukung kegiatan seni secara berkelanjutan, pihaknya tengah menyusun jadwal pertunjukan yang tersebar sepanjang pekan, tidak hanya pada akhir pekan. Strategi ini diharapkan mampu memberi ruang yang lebih luas bagi pelaku seni serta memperkuat iklim hiburan masyarakat.
Lebih lanjut, Gedung Ekraf juga akan terintegrasi dengan kawasan kuliner Pujasera dalam kerangka besar pengembangan pusat kota berbasis ekonomi kreatif. Sinergi ini diharapkan menjadi penggerak baru yang menghubungkan sektor wisata, seni, dan ekonomi lokal secara berkesinambungan.
“Kami tidak ingin ini hanya jadi bangunan megah tanpa nyawa. Kami bangun ekosistemnya, dari panggung hingga pelaku. Gedung Ekraf harus bisa jadi pemantik semangat baru bagi generasi kreatif Kukar,” pungkas Zikri. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Nistia Endah