MEKKAH – Pemerintah Arab Saudi membuka akses bagi delegasi media internasional untuk melihat langsung kesiapan teknologi dan sistem keamanan yang diterapkan dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Kunjungan ini menjadi langkah simbolis keterbukaan kerajaan dalam menunjukkan transformasi sistem manajemen haji yang semakin modern dan terintegrasi.
Rombongan media diterima oleh Letnan Jenderal Mohammed Al-Bassami, Direktur Jenderal Keamanan Publik sekaligus Ketua Komite Keamanan Haji, di pusat komando dan kendali yang berlokasi di Mekkah dan Madinah.
Menurut laporan Saudi Press Agency (SPA) pada Senin (09/06/2025), kunjungan tersebut memberikan gambaran menyeluruh mengenai sistem komando yang menggabungkan berbagai unsur keamanan dan teknis dalam satu koordinasi terpadu. Sistem ini menjadi tulang punggung pengawasan dan pengendalian pergerakan jutaan jemaah selama musim haji.
Para jurnalis asing diberi paparan teknis mengenai bagaimana berbagai lembaga bekerja bersama dalam satu ekosistem digital, dengan dukungan teknologi mutakhir seperti pemantauan langsung, sistem analitik berbasis data, serta kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk mengelola kerumunan secara efisien. “Kunjungan ini memberi mereka pandangan mendalam soal upaya keamanan dan teknis terpadu guna memantau pergerakan jemaah haji,” tulis laporan SPA.
Selain teknologi pemantauan, pengelolaan jemaah juga mengandalkan sistem prediktif berbasis AI, yang membantu meminimalkan risiko penumpukan massa dan mempercepat respon terhadap insiden di lapangan. Inovasi ini dianggap sebagai salah satu bentuk kesiapan nasional Saudi dalam menjamin kelancaran dan keselamatan jemaah dari seluruh dunia.
Setiap musim haji, Arab Saudi terus memperbaharui infrastruktur dan sistem pelayanan guna meningkatkan kenyamanan jemaah. Tahun ini, lebih dari dua juta jemaah dari berbagai negara dijadwalkan menunaikan ibadah haji, termasuk 221.000 jemaah dari Indonesia.
Kuota jemaah Indonesia terdiri dari 203.320 orang untuk haji reguler dan 17.680 orang untuk haji khusus. Antusiasme warga Indonesia untuk menunaikan ibadah haji sangat tinggi. Banyak di antaranya rela menunggu bertahun-tahun dan menabung demi kesempatan beribadah di Tanah Suci. [] Admin03