Sinergi Rakyat dan Swasta Bangun Sawit Kukar

KUTAI KARTANEGARA — Kelapa sawit terus menjadi primadona dalam sektor perkebunan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Melalui Dinas Perkebunan (Disbun), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar gencar mendorong pengembangan komoditas ini sebagai penopang utama perekonomian masyarakat dan daerah.

Sekretaris Disbun Kukar Muhammad Taufik Rahmani, menjelaskan bahwa pengembangan kelapa sawit di Kukar saat ini dilakukan melalui dua pendekatan, yakni pola perkebunan rakyat dan pola perkebunan besar swasta (PBS). Kedua skema tersebut dinilai berjalan beriringan dan saling melengkapi dalam membangun ekosistem perkebunan sawit yang berkelanjutan.

Muhammad Taufik Rahmani

“Kita melihat animo masyarakat terhadap kelapa sawit sangat tinggi. Selain adanya bantuan dari pemerintah, masyarakat juga aktif secara swadaya dalam membudidayakan sawit, mulai dari pengadaan bibit hingga pengelolaan kebun,” ungkap Taufik, sapaannya, kepada media ini, di Tenggarong, Jumat (09/05/2025).

Ia menambahkan, kelapa sawit memiliki banyak keunggulan, seperti prospek ekonomi yang menjanjikan, perawatan yang tidak terlalu rumit, serta ketahanan terhadap serangan hama yang relatif rendah. Hal ini membuat tanaman ini menjadi pilihan favorit petani. “Tanaman kelapa sawit umumnya mulai berproduksi dan siap dipanen pada umur sekitar tiga sampai empat tahun setelah ditanam. Ini yang membuat masyarakat semakin percaya pada komoditas sawit,” jelasnya.

Disbun Kukar mencatat bahwa pengembangan sawit rakyat tersebar di beberapa kecamatan, dengan wilayah terbesar berada di Kecamatan Kembang Janggut seluas 7.197 hektare yang dikelola oleh 2.107 kepala keluarga pekebun, dan Kecamatan Muara Badak seluas 5.022 hektare oleh 2.905 kepala keluarga pekebun. “Artinya, di Kembang Janggut satu keluarga bisa memiliki lahan sekitar 3 sampai 10 hektare, sementara di Muara Badak sekitar 2 hingga 4 hektare,” ucap Taufik.

Sementara itu, perkebunan besar swasta juga berkontribusi signifikan terhadap ekspansi dan produksi kelapa sawit di Kukar. Luas lahan yang dikelola oleh PBS mencapai 226.462 hektare. “Ini menunjukkan bahwa kelapa sawit menjadi komoditas utama bukan hanya bagi masyarakat, tapi juga bagi sektor korporasi,” tambahnya.

Disbun Kukar terus berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan perkebunan rakyat melalui berbagai program, seperti penyediaan bibit unggul, pelatihan teknis, serta pembinaan kelompok tani. “Kita ingin pastikan bahwa keberlanjutan kelapa sawit tetap terjaga dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Itu yang menjadi fokus Disbun Kukar ke depan,” pungkas Taufik.

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Hadi Purnomo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com