Sungai Dua Laut Terancam Longsor

TANAH BUMBU – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu tengah mencari solusi untuk mengatasi permasalahan longsor yang terjadi akibat abrasi di tebing pantai Sungai Dua Laut, Kecamatan Sungai Loban.

Longsor yang telah terjadi sejak awal 2024 ini menyebabkan kerusakan signifikan, dengan tebing yang terkikis sepanjang sekitar 40 meter, lebar 5 hingga 10 meter, dan tinggi sekitar 10 meter.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Tanah Bumbu telah menetapkan penanganan abrasi sebagai salah satu program prioritas pada awal tahun 2025. Pembahasan perencanaan penanganan abrasi dilakukan dalam sebuah diskusi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Tanah Bumbu serta Komisi III DPRD Tanah Bumbu.

Diskusi ini berlangsung di Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Selatan dalam upaya menyinergikan upaya penanganan abrasi pantai dan sungai agar selaras dengan dokumen perencanaan daerah.

Menurut Kepala Bidang Perekonomian, SDA, Infrastruktur, dan Pengembangan Wilayah pada Bappedalitbang Tanah Bumbu, M Untung, penanganan abrasi diprioritaskan di dua desa yang terdampak langsung, yaitu Desa Sungai Dua Laut, Kecamatan Sungai Loban, dan Desa Maju Makmur, Kecamatan Batulicin.

“Kami berusaha merealisasikan penanganan ini melalui perencanaan penganggaran yang melibatkan dana dari APBN dan APBD, dengan harapan permasalahan ini segera diatasi dan masyarakat merasa aman tanpa adanya gangguan terhadap aktivitas ekonomi mereka,” ujar Untung.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Tanah Bumbu, Hasanuddin, juga menyampaikan urgensi penanganan longsor akibat abrasi di Sungai Dua Laut. Ia mendesak pemerintah daerah dan pusat untuk segera mengambil tindakan konkret, salah satunya dengan membangun infrastruktur penahan abrasi, seperti tanggul dan siring.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur ini sangat mendesak untuk mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh abrasi.

Hasanuddin juga menyoroti desa-desa lain yang berada di sepanjang Sungai Kusan, seperti Desa Manuntung, Satiung, Sungai Rukam, dan Anjir Baru, yang juga menghadapi ancaman serupa, terutama ketika arus sungai menguat akibat hujan lebat. Ia mengingatkan pentingnya langkah mitigasi yang jelas untuk menghindari kerusakan yang lebih besar.

“Tanpa langkah mitigasi yang jelas, kerusakan dan dampaknya bisa jauh lebih besar,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu kini berkomitmen untuk mengambil langkah konkret dalam menanggulangi masalah abrasi yang semakin mengancam stabilitas lingkungan dan ekonomi masyarakat setempat. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com